Sebagai upaya mendidik generasi muda yang memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila, MA HISHNA Banyurip Pekalongan menyelenggarakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Suara Demokrasi. Proyek ini diwujudkan melalui kegiatan pemilihan Ketua OSIM yang dilakukan secara nyata, melibatkan seluruh siswa kelas X dan XI. Proyek ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung tentang praktik demokrasi kepada siswa, sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis, kerjasama, dan pengambilan keputusan yang bijaksana.
Tujuan Proyek dan Relevansinya
Tema “Madrasah Berdemokrasi, Teguh Kukuh Berkreasi” dipilih untuk memberikan ruang pembelajaran yang bermakna bagi siswa dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai demokrasi. Adapun tujuan utama dari proyek ini adalah:
- Memberikan wawasan kepada siswa tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, sekaligus mengedukasi mereka tentang pentingnya menghargai perbedaan pendapat.
- Melatih siswa untuk mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dalam pengambilan keputusan.
- Menanamkan nilai-nilai demokrasi melalui pengalaman nyata, yaitu pemilu Ketua OSIM, sebagai cerminan proses demokrasi di Indonesia.
Proyek ini dirancang tidak hanya untuk menambah pengetahuan siswa, tetapi juga untuk membangun kesadaran kritis dan empati mereka terhadap lingkungan sosial.
Tahapan Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan proyek ini berlangsung melalui beberapa tahapan yang terstruktur, memastikan bahwa siswa terlibat secara aktif dalam setiap langkahnya.
1. Persiapan Awal
Tahap ini melibatkan koordinasi antara guru pembimbing, fasilitator, dan panitia dari OSIM untuk menyusun rencana kegiatan. Rapat persiapan dilakukan untuk membagi peran dan tanggung jawab masing-masing pihak, termasuk menetapkan jadwal kegiatan dan strategi pelaksanaannya.
2. Penggalian Konsep Demokrasi
Pada tahap ini, siswa mendapatkan pengenalan tentang konsep dasar demokrasi, pentingnya partisipasi individu, dan sejarah demokrasi di Indonesia.
- Sosialisasi dan Pengenalan: Guru dan narasumber memberikan materi tentang prinsip-prinsip demokrasi, seperti kesetaraan, keadilan, dan kebebasan berpendapat.
- Survei Elektabilitas: Siswa melakukan survei untuk menentukan calon Ketua OSIM berdasarkan tingkat keterpilihan dan elektabilitas mereka. Survei ini menjadi bagian dari pembelajaran praktis tentang bagaimana data digunakan dalam proses demokrasi.
3. Tahap Eksplorasi
Siswa mendalami proses demokrasi melalui diskusi dengan narasumber yang kompeten. Narasumber memberikan wawasan tentang pelaksanaan demokrasi di Indonesia, termasuk tantangan dan peluang yang ada. Pada tahap ini, siswa juga menyusun langkah-langkah pelaksanaan pemilu Ketua OSIM, seperti debat kandidat, orasi, dan pemungutan suara.
4. Tahap Aksi
Kegiatan inti proyek dilaksanakan pada tahap ini, meliputi:
- Debat Kandidat: Para calon Ketua OSIM memaparkan program kerja mereka serta solusi terhadap isu-isu yang dihadapi siswa. Debat ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenali kualitas kepemimpinan para kandidat.

- Orasi Kandidat: Setiap kandidat menyampaikan visi dan misi mereka di depan seluruh siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keberanian berbicara di depan umum sekaligus menunjukkan nilai-nilai demokrasi.

- Pemungutan Suara: Siswa menggunakan hak pilih mereka untuk menentukan Ketua OSIM. Pemungutan suara dilakukan dengan sistem yang menyerupai pemilu resmi, termasuk proses perhitungan suara yang transparan dan adil.
5. Pekan Literasi dan Budaya
Sebagai bagian dari rangkaian proyek, diadakan Pekan Literasi dan Budaya untuk melibatkan siswa dalam kegiatan yang lebih luas. Beberapa kegiatan dalam pekan ini meliputi:
- Lomba Literasi dan Seni: Seperti pembacaan puisi, penulisan artikel ilmiah, lomba yel-yel, dan tembang macapat.

- Seminar Penguatan Literasi dan Budaya: Seminar ini menghadirkan narasumber Danang dan LESBUMI PCNU Kota Pekalongan. Dalam seminar, siswa diajak memahami pentingnya literasi dan budaya dalam membentuk generasi muda yang berkarakter. Narasumber juga memberikan wawasan tentang bagaimana budaya lokal dapat menjadi landasan dalam menghadapi tantangan global.

6. Tindak Lanjut dan Refleksi
Setelah semua kegiatan selesai, siswa bersama guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek. Beberapa poin penting yang dibahas dalam refleksi meliputi keberhasilan kegiatan, tantangan yang dihadapi, dan perubahan cara berpikir siswa setelah mengikuti proyek ini. Selain itu, video dokumentasi kegiatan disusun sebagai catatan penting dan media sosialisasi bagi masyarakat luas.
Hasil dan Manfaat Proyek
Melalui proyek ini, siswa diharapkan dapat:
- Memahami dan menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, mengambil keputusan, dan bekerja sama dalam kelompok.
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai generasi muda yang akan menjadi bagian penting dari kehidupan demokrasi bangsa.
- Mengapresiasi budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan.
Kesimpulan
Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di MA HISHNA Banyurip Pekalongan melalui pemilu Ketua OSIM telah memberikan pengalaman yang berharga bagi siswa. Tidak hanya sekadar memahami teori, siswa juga mendapatkan pembelajaran praktis tentang demokrasi dan kepemimpinan. Dengan kegiatan ini, MA HISHNA Banyurip Pekalongan berkontribusi dalam membentuk generasi yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman utama.